Isi teks biografi menceritakan kisah atau perjalanan hidup seorang tokoh. 2. Menggunakan beberapa unsur kebahasaan seperti kata hubung, kata rujukan, kata kerja, waktu, aktivitas, dan tempat. 3. Teks biografi dapat disajikan dalam bentuk fiksi maupun nonfiksi. 4. Teks biografi disajikan mengikuti pola tertentu yang didasarkan pada alur cerita khususnya alur maju, sudut pandang penceritaan, gaya penulisan, fokus penceritaan, dan penggunaan bahasa. 5. Paragraf-paragraf dalam teks biografi dikembangkan secara deskriptif dan naratif. 6. Teks biografi umumnya disusun mengikuti struktur tertentu seperti orientasi, kejadian atau peristiwa penting, dan reorientasi. 7. Karakter sang tokoh dalam teks biografi digambarkan secara langsung maupun tidak langsung. 8. Pola pengembangan teks biografi bersifat kronologis. Selain itu, teks biografi sendiri dapat diketahui melalui kaidah kebahasaan yang dapat dipakai. Pada umumnya, teks biografi dapat menggunakan beberapa kaidah kebahasaan yang dominan seperti menggunakan jenis kata dalam bahasa Indonesia seperti kata ganti, kata hubung atau kata sambung, pengacuan atau merujuk kata, kata kerja, kalimat simpleks, kata sifat, dan kata keterangan.
An average of four times. 300 million a month. It was not a street vendor again, shaking my head. What about the other vendors? After the ex-PKL Banjarsari move, not difficult to convince the others. Simply meeting three to seven times the meeting is over. Until now, we’ve moved 23 points PKL, no problem. Lha a merchant even bother now relocated street vendors were asking. Those of us who do not have money. Until now, still 38 percent of street vendors who have not been relocated. So, if you still see the street vendors on the street or sidewalk, it was part of the 38 percent earlier. Apparently, the empowerment of market concern you? Oiya. We’ve been renovating 34 markets and build new markets in seven locations. If managed well, this market brings huge revenue. 7.8 billion market, is now Rp 19.2 billion. 4 billion in advertising. The result was only Rp 19.2 billion from Rp 2600 Daily retribution. Merchant a lot, really.
Pada 31 Januari 1970, melalui Keppres No. 12/1970 telah dibentuk Komisi Empat yang bertugas mengusut masalah korupsi. Untuk keperluan itu Dr. Moh. Hatta (mantan Wakil Presiden RI) telah diangkat menjadi Penasehat Presiden dalam masalah pemberantasan Korupsi. Komisi Empat ini diketuai oleh Wilopo, SH, dengan anggota-anggota: IJ Kasimo, Prof. Dr. Yohanes, H. Anwar Tjokroaminoto, dengan sekretaris Kepala Bakin/Sekretaris Kopkamtib, Mayjen. Sutopo Juwono. Dr. Moh. Hatta juga ditunjuk sebagai Penasehat Komisi Empat tersebut. Tetapi secara kontroversial, Presiden Suharto membubarkan komisi tersebut dan hanya memberikan izin untuk mengusut tuntas 2 kasus korupsi saja. Hatta dipercaya oleh Presiden Soeharto untuk menjadi Anggota Dewan Penasehat Presiden. Pada 15 Agustus 1972, Bung Hatta mendapat anugerah Bintang Republik Indonesia Kelas I dari Pemerintah Republik Indonesia. Kemudian, pada tahun yang sama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengangkat dia sebagai warga utama Ibukota Jakarta dengan segala fasilitasnya, seperti perbaikan besarnya pensiun dan penetapan rumah dia menjadi salah satu gedung yang bersejarah di Jakarta.
Pada tahun 1959 Al-Azhar University memberi saya gelar Honoris Causa, karena saya dianggap salah satu ulama terbesar di Indonesia. Memang kemarahan saya itulah rupanya yang sengaja dibangkitkannya. Kalau saya melompati dia dan menerkamnya, tentu sebutir peluru saja sudah dalam merobek dada saya. Dan besoknya tentu sudah dapat disiarkan berita di surat-surat kabar: “Hamka lari dari tahanan, lalu dikejar, tertembak mati! Syukur Alhamdulillah kemarahan itu dapat saya tekan, dan saya insaf dengan siapa saya berhadapan. Saya yang tadinya sudah mulai hendak berdiri terduduk kembali dan meloncatlah tangis saya sambil meratap: “Janganlah saya disiksa seperti ini. Bikinkan sajalah satu pengakuan bagaimana baiknya, akan saya tandatangani. Tetapi kata-kata demikian janganlah saudara ulang lagi! “Memang saudara pengkhianat!” katanya lagi dan diapun pergi sambil menghempaskan pintu. Remuk rasanya hati saya. Mengertilah saya sejak saat itu mengapa maka segala barang tajam wajib dijauhkan dari tahanan yang sedang diperiksa. Di saat seperti itu, setelah saya tinggal seorang diri, datanglah tetamu yang tidak diundang, dan yang memang selalu datang kepada manusia di saat seperti demikian.
In: Seminar Nasional Dies Natalis UNY, 10 April 2015, Yogyakarta State University. RACHMAWATI , SARTIKA DEWI (2012) PENGEMBANGAN MODUL BUSANA ANAK UNTUK SISWA KELAS X SMK NEGERI 6 YOGYAKARTA. RAHMA , SUSILOWATI (2012) FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT ORANG TUA MENYEKOLAHKAN ANAKNYA KE JENJANG SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DI KECAMATAN BERBAH SLEMAN YOGYAKARTA. RANTI , PURNANINDYA (2013) PENGEMBANGAN GAME EDUKASI ULAR TANGGA SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN TIK UNTUK SISWA KELAS 3 SD NEGERI PUJOKUSUMAN 2 YOGYAKARTA. RINALDI DWI , NUGROHO (2013) PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEBSITE PADA MATA PELAJARAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER. RIVANDRA , REZANI (2012) PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MESIN UNTUK OPERASI DASAR DENGAN BANTUAN MODUL DI SMK ISLAM YOGYAKARTA. Rabiman, Rabiman (2013) Keefektifan Metode Pembelajaran Problem-Based Learning pada Kompetensi Memperbaiki Sistem Pendingin Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan di SMK Muhammadiyah Prambanan. Rachmawati, Eka (2016) Peningkatan Kompetensi Kewirausahaan Bidang Boga Dengan Project Based Learning Pada Siswa SMK Ma’arif 2 Sleman. Rachny, Keang (2015) The Influences of Principal Leadership, Teacher Engagements, and School Atmosphere on School Effectiveness of Vocational Secondary Schools in Yogyakarta City.